Pyongyang menanggapi dengan penuh amarah keputusan Seoul untuk bergabung dengan program internasional dalam mencegah kapal-kapal yang diduga membawa perlengkapan untuk pengembangan nuklir rezim komunis tersebut. Korea Utara menyebut keputusan Korea Selatan ini sebagai deklarasi perang.
"Karena negara boneka Korea Selatan telah berani mengambil keputusan itu maka Korea Utara siap untuk mengambil langkah menentukan," demikian bagian penyataan Komite Reunifikasi Perdamaian Korea yang dipublikasikan oleh media massa Pyongyang.
Militer Korea Utara menyebut keputusan Korea Selatan itu sebagai bentuk pelanggaran gencatan senjata kedua Korea yang disahkan pada 1953 untuk mengakhiri pertempuran selama 3 tahun. Korea Utara bahkan menekankan tidak akan menghormati lagi kesepakatan gencatan senjata tersebut.
Sikap agresif Korea Utara itu ditunjukkan saat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) membicarakan tindakan yang harus diambil untuk merespon uji coba nuklir Pyongyang Senin. Utusan dari 5 negara anggota tetap DK PBB - AS, Rusia, China, Inggris, serta Perancis - bersama utusan Jepang dan Korea Selatan sedang membicarakan secara rinci resolusi tanggapan terhadap uji coba nuklir Pyongyang yang digambarkan Presiden AS Barack Obama sebagai pelanggaran terbuka hukum internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar